Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

1. Puisi Lee Choong Lee (故 이충이 시인 시)

0


Orang Pendahuluan Ditinggalkan Menjadi Cahaya

 

Orang pendahuluan

ditinggalkan menjadi cahaya

Apa yang kita

menunggu lagi

 

Membalikkan punggung

mendorong hantu lapar itu

membekukan bagaikan batu

berdiri di belakang

 

Mari kita memikirkan cahaya bintang saja

yang terapung dan lenyap

Hanya ditinggalkan sebagai seberkas angin pasir

di tepi sungai dangkal yang mengalir di langit fajar

 

Menghadapi saat-saat yang amat susah

dihancurkan secara keseluruhan dan berlimpah ruah

Orang pendahuluan

ditinggalkan menjadi cahaya

 

Pelit nyawa ini

Sanak famili duduk bersama dengan tenang

di meja makan sarapan

untuk menghidupkan lagi dengan pudar.

 

 

 


 먼저 가는 자 빛으로 남고

 

먼저 가는 자

빛으로 남고

우린 또

무얼 기다리든가

 

등 돌려

밀어내는 저 아귀

돌처럼 굳어

뒷전에 서 있는 것들

 

떴다 사라지는

별빛이나 생각하자

새벽하늘 흐르는 얕은 강가

한 가닥 모래 바람으로 남을 건가

 

어려운 때를 당해

지천으로 부서져 무너져 내리며

먼저 가는 자

빛으로 남는다는데

 

이 한 목숨 아껴

아침 밥상에나 태연히 나앉은

우리 식솔들

또 멀겋게 살아 가느니

 





Tangan yang Bersih

 

 

Tibanya petang, menjadi pagi

Kembali mekarnya bunga azalea yang

berwarna darah bulan April

 

Mendaki gunung musim semi

telungkup di pangkuanMu

melihat tanganMu yang bersih

 

Beberapa orang yang belum pulang

harap dikembalikan kepada sisi kami

mengikuti rerumputan kukuh yang bertumbuh di jalan ladang

Bagaikan tetangga yang bangkit kembali pada saat fajar

setelah tidur tanpa sadar setiap malam

Kembali mekarnya bunga azalea pada musim semi

Dalam hidup bersama pada zaman ini

ada tanganMu yang bersih

menghibur orang miskin serta sendirian

menolong berdiri anak-anak yang tangis berlutut

tanpa dosa apapun 

 

Siapa lagi bagi kami

menyembuhkan kaki yang bengkak di sela waktu tidur setiap malam

membangkitkan dari pulas setiap pagi

Ayo jawablah Mu

yang menyuruh hidup keduniawian ini  

Apakah Kamu dapat berdoa di meja makan malam dengan tangan cuci

Apakah Kamu dapat bangkit lagi esok pagi harinya

setelah berdoa terakhir sebelum tidurnya

 

Tibanya petang, menjadi pagi

Kembali mekarnya bunga azalea yang

berwarna darah bulan April

dimulai lagi baru kehidupan kami

Ketika mengungkapkan kematian seseorang

mengingatkan kembali tangan yang bersih dan kutil

yang selalu menyediakan kehidupan baru kami

 

Mendaki gunung musim semi

Melihat pucuk yang mulai bertumbuh

dan mekarnya bunga azalea yang lebih awal daripada daun

Baru tahu siapa yang menghidupkan Kembali

kami yang telah mati.  

 

 

 


 깨끗한 손

 

저녁이 되며 아침이 되니

다시 4월의 핏빛

참꽃은 피어나고

 

봄 산에 올라 당신의 무릎에 엎드려

당신의 깨끗한 손을 보네

 

아직 돌아오지 못한 몇몇 사람들은

들길에 돋아나는 질긴 풀뿌리를 따라

우리들의 곁으로 언젠가 돌아오리라

밤마다 자신도 모르게 잠들었다가

마침내 아침이면 살아나는 이웃들처럼

다시 봄날의 참꽃은 피어나고

한 시대를 함께 살아가면서

혼자 있어 가난하고 외로운 자들을 위로하고

아무 잘못 없이 무릎 꿇고

울고 있는 아이들을 일으켜 주는

당신의 깨끗한 손이 있네

 

우리에게 누가 있어

저녁마다 잠든 사이 부은 발을 치료해 줄건가

정말 아침마다 깊은 잠에서 일으켜 줄건가

날마다 땅만 보고 살라는 자

대답해 보아라

저녁 식탁에서 씻은 손으로 기도할 수 있는지

너도 잠자리 들기 전에

마지막 기도를 드리고

내일 아침 다시 일어날 수 있는지

 

저녁이 되며 아침이 되니

다시 4월의 핏빛

참꽃은 피어나고

우리의 삶도 다시 새롭게 시작되느니

누군가 죽었다고 말할 때

그 분의 못박힌 깨끗한 손을 생각해 보아라

우리에게 늘 새로운 삶을 주신 이를

 

봄 산에 올라 돋아나는 잎들과

잎보다 먼저 피어나는 참꽃들을 보아라

너도 죽은 우리를

다시 살려내는 이가

누군인지를 알 수 있으리라

 





Menanam Cahaya  

-Hari Kebebasan

 

 

Angin Laut Timur melintasi pegunungan Taebaek

Menyapu bersih sisik pagi di tepi sungai Han Selatan

Ribuan dedauan pohon Miru di tepi sungai

dibalikan dengan sinar fajar

 

Musim panas yang tersesak nafas

membakar bahu kerja fisik

Tanah Air membalut pinggang yang patah

setiap hari memeriksa kawat berduri yang berkarat

 

Burung musiman terbang dari tanah kelahiran yang berdarah

Bung-bunga liar tumbuh dan mati dengan warna sendiri

Tapi orang tua dan saudara yang mati tidak pulang

selama 5 dasa warsa lalu

Kami tak dapat mewujudkan rekonsiliasi

meskipun menggigit ujung kuku jarinya yang bertumbuh

Hari inipun Tanah AirKu menghadapi ajal

 

Pohon Miru di tepi sungai menunggu petang harinya

setelah mengeringkan tangan dengan sinar mata hari pagi

Batu-batu yang dilemparkan kami

ke atas pohon yang tinggi

menjadi bintang pada malam hari musim panas

cemerlang di langit dengan rapat

Tak dapat mengampuni, tak dapat diampuni

di dahi kami yang sedang menunggu fajar

jatuh cirit bintang

Bintang jatuh yang cemerlang

menabur cahaya di dunia ini

Benar, kebebasan yang jelas bagaikan sinar mata hari musim panas

cahaya yang menanam bibit di tanah yang lebih rendah

batang padi yang ditanam kami melahirkan anaknya pada siang hari

 

 

*pohon Miru : sejenis pohon popular





빛의 파종

-해방절

 

동해바람은 태백을 넘어 남한강 가에

아침 비늘을 턴다

아침 빛살에 강가 수천의 미루나무 잎새

몸을 뒤집는다

 

노동의 어깻죽지를 태우며

숨을 몰아쉬는 여름

조국은 부러진 허릴 싸매고

날마다 녹슨 철조망을 점검한다

 

철새는 피 흘린 강산을 날아가고

풀꽃은 제 빛깔로 피고 진다

그러나 죽은 부모 형제는 돌아오지 않았다

우리가 50여 년간

자라는 손톱 끝을 물어뜯고 지냈어도

이루지 못한 화해 때문에

내 조국은 오늘도 죽어간다

 

아침마다 햇볕에 손 말리고

저녁을 기다리는 강가 미루나무

우리가 키 큰 나무 꼭대기에

내던진 그 돌들,

여름 밤 내내 별이 되어

하늘에 총총히 박혀 떴다

용서하지 못하고, 용서받지 못하며

새벽을 기다리는 우리의

이마에 별똥별이 떨어져 내렸다

명멸하는 별똥별도 이 세상

어딘 가에 빛을 뿌린다

그렇다 여름날 햇살처럼 선명한 자유

더 낮은 땅에 씨를 뿌리는 빛

우리가 심은 벼포기도 한낮에 새끼를 친다

 

(Diterjemahkan oleh Kim Young Soo)

 




 Tentang Penulis

 


Lee Choong Lee (Alm.), Pendiri Majalah Sastra Triwulan Korea Siwa Sanmun (Puisi dan Prosa). Lahir 25 Desember 1943 di kota Mokpo, Provinsi Jeolla Selatan, Korea. Meninggal dunia pada 29 Juni 2020. Sejak 1953 tinggal di Gochang, Provinsi Jeolla Selatan. Mendapat penghargaan puisi “Amanat Musim Semi” dari “Kesusastraan Bulanan” tahun 1984, menerima reputasi baik baik segi lirik maupun segi imaji simpati dengan kata-kata yang mudah dipahami. Antologi yang menyertakan namanya, antara lain: Orang Pendahuluan Ditinggalkan Menjadi Cahaya (1986), Bintang yang Berbaring di Sungai Petang (1988), Siapa Saja Menanyakan, Orang yang Dirindukan (1990), Tangan yang Bersih (1996), Menanam Cahaya (1999). Dan buku kumpulan puisi terpilihnya berjudul Berat Rembulan (1990). Menerima Hadiah Sastra Yun Dong JU ke-2 (1986), Hadiah Penyair Liberalisasi ke-5 (1990), Hadiah Penyair Hijau Pertama (1997), Hadiah Sastra Agama Kristen ke-19 (2001). Mendirikan Majalah Sastra Triwulan Siwa Sanmun(Puisi dan Prosa) dan bekerja sebagai penerbit dan redaktur, berusaha keras untuk meningkatkan dan meluaskan pandangan pembaca terhadap dunia sastra.





[시인 소개]

故 이충이 시인 : 19431225일 목포시 산정동에서 출생 ( 2020629일 소천) 1953년 이후 고창읍 읍내리에서 성장했다. 1984년 『월간문학』에 시「춘련」이 당선되어 등단했으며 투명한 서정과 공감적 이미지를 알기 쉬운 언어로 표현해냈다는 평가를 받았다. 시집으로 1986년『먼저 가는 자 빛으로 남고』, 1988년『저녁강에 누운 별』, 1990년『누가 물어도 그리운 사람』, 1996년『깨끗한 손』, 1999년『빛의 파종』이 있으며 시선집으로 1990년『달의 무게』가 있다. 1986년 제 2회 윤동주 문학상, 1990년 제 5회 자유시인상, 1997년 제 1회 녹색시인상, 2001년 제 19회 한국 기독교 문학상을 수상했고 문학전문지 계간『시와 산문』의 발행인 겸 편집인으로 독자의 문학적 수준을 향상시키는데 일조하고자 노력하셨다.


Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top