Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

5. Puisi Kim yang sook [김양숙 시인 시]

0

 



Melengking Sepanjang Tahun  

 

100 ekor cikadas melengking di pohon sebelah lampu jalan pada malam musim panas seperti bunyi mesin jahit yang berputar-putar di pabrik pakaian

 

Kakak perempuan masuk pabrik pakaian yang punya SMA malam

untuk memperoleh ijazahnya, yakni mimpi sepanjang hidup

melengking sepanjang tahun

 

Cinta rahasia dengan mandor itu terbongkar

tanpa menghiraukan waktu dan tempatnya 

kakak peremuan berkelahi, menggeletak dan melengking

Setelah menikah dengan mandornya, melahirkan dua anak,

putra dan putri dalam suasana bahagia

Tapi semakin mendekati hari pembayaran iuran deposito perumahan

mulai lagi melengking

 

Naungan hijau pepohonan Agustus cukup liar

bagaikan cangkir yang meningkat tegangan permukaannya

bergelombang, menungangkan naungan hijau pepohonan seketika

Bunyi cikadas dari naungan hijau pepohonan juga menggelora

 

Untuk mengasuh anak-anaknya, kakak perempuan membuka toko

dengan sebuah mesih jahit di sebelah lampu jalan

untuk menjahit celana jin biru yang sobek

sambil melengking sepanjang tahun

Meski berbahagia dengan sang suaminya

Jika tiba saatnya untuk membayar uang sekolah

mereka berkelahi sengit dengan mata mencerling

seperti bunyi mesi jahit berputar-putar

 

Saat ini, anaknya sudah jadi dewasa

tapi 100 ekor cikadas di toko sebelah lampu jalan

melengking tak henti-hentinya

bagaikan bunyi mesin jahit yang berputar-putar di pabrik pakaian

 

 

 

 

 


 사시사철 맴맴

 

한여름 밤 가로등 옆 나무에서 100마리의 매미가 운다

봉제공장 미싱* 돌아가는 소리로 운다

 

야간고등학교가 있는 섬유회사에 취직한 언니

평생 소원이던 고등학교 졸업장을 손에 쥐려고

사시사철 맴맴 거렸다

 

조장과 몰래 연애하다 들키면

늪이거나 벼랑이거나 상관없이

작업장에 엎질러져 맴맴 거리며 싸우던 언니

조장과 결혼해서 아들 하나 딸 하나 낳고 하하 호호 하다가도

청약부금 납부일이 다가오면 다시 맴맴 거렸다

 

8월의 녹음은 압도적이다

표면장력이 일어난 물 컵처럼

금방 녹음을 쏟아 낼 것같이 출렁인다

녹음 속에서 쏟아지는 매미 소리도 출렁인다

 

애들을 키우려고 재봉틀 한 대 들여놓은 언니

가로등 옆에 가게를 차리고

동네 청바지들을 수선해주며 사시사철 맴맴 거렸다

늙은 조장과 하하 호호 하다가도

등록금납부일이 다가오면 가재미눈으로 서로를 할퀴며

미싱 돌아가는 소리로 싸웠다

 

애들이 다자란 지금도

가로등 옆 가게에서 맴맴

백 마리의 매미는 쉬지 않고 운다

봉제공장 미싱 돌아가는 소리로 운다

 

*미싱 : 재봉틀

 




Berlenggang Sejenak   

 

Seekor cacing tanah yang menganggap bagian dalam tanah sebagai dunia belaka

keluar menuju jalan aspal lebih cepat daripada ramalan cuaca

Dunia tetap berada dalam keributan  

merangkak sambil menjauhkan dirinya dengan susah payah dari tapak kaki binatang

 

Ayahku adalah petani sejati

Akupun adalah petani sejati

Tetap percaya penuh kejujuran tanah

DNAnya lebih akrab pada petani sejati

 

Pancaran air dari pipa pemadam kebakaran

membersihkan bau tanah liar yang dibawanya

Lelaki itu menyobek pancaran air, melemparkannya dengan kabut

Berbagai mimpi di alun-alun, bagaikan lebih kabut lagi, lambat laun dibasahi

Lelaki itu mendorong kabut yang sulit dihafal dari denah

meletakkan di suatu tempat yang paling jauh dari jantung

Luka yang dirobek dengan garis lurus berteriak

tapi istilahnya terlalu ringan untuk mengeluh putus asa

 

Lelaki punya anak lak-laki dan perempuan

Adakah lelaki itu punya denah yang menampung kehidupannya

Denah kehidupan adalah sebuah batu kecil yang disimpan di dalam dada masing-masing

Walau berat yang tak dapat ditahan menjadi sketsa dasar

tetap menjadi batu Sisyphus yang dibeban sendiri

 

Seekor cacing tanah

waktu berdiri di depan pipa pemadam kebakaran Kwanghwamun

tak dapat memegang tangan orang lain

Gedung-gedung pencakar langit mencatat penindasan pancaran air

sambil mengangkat mata yang mengedipkan,

mengirim batas punggung gunung kesedihan yang terukir pada tubuhnya

kepada masa yang akan datang

 

Kwanghwamun yang menjadi kawasan perburuan terakhir

Kesepian, hasil perburuan yang terakhir dibekukan menjadi altar

Figur lelaki yang diletakkan di atas altar bergoyang-goyang

mengingat kembali posisi berenang di dalam rahim ibunya

Hujan yang hangat turun ke organ dalam lelakinya

Lelaki yang dibasahi sepanjang hidup mengirim kata-kata

Berlenggang sejenak  

Itulah kata terakhir yang ingin disampaikan kepada anak laki-laki dan perempuannya.

 

* Kwanghwamun : Nama pintu gerbang utama Istana Kyongbok sekaligus nama suatu tempat di pusat kota Seoul   

 

 

 


꿈틀

 

흙 속이 세상 전부라고 믿었던 지렁이 한 마리

일기예보 보다 먼저 아스팔트 위까지 나와 버렸다

세상은 소란 속으로 흘러가고

가까스로 짐승의 발자국을 피해 기어 다녔다

 

아버지라면 아버지의 시대

나라면 나의 시대

흙이 전부라고 믿었던 농투성이들

사내의 유전자는 농투성이에 가까웠다

 

소방호수에서 뿜어져 나오는 물줄기가

사내가 지고 온 야생의 흙냄새를 씻어냈다

사내는 물줄기를 찢어내어 안개로 날렸다

안개보다 더 안개 같은 광장의 꿈들이 서서히 젖어 들었다

사내는 오랫동안 해석되지 않는 안개를 도면 밖으로 밀어내어

심장과 가장 먼 거리에 두었다

직선으로 찢겨 나간 흉터가 비명을 질렀다

절망이라고 말하기엔 단어가 너무 가벼웠다

 

아들딸을 가진 사내

사내에게도 자신을 담아낸 인생 도면 같은 것이 있었을까

인생의 도면은 누구나 가슴 한 켠에 숨겨 놓은 몽돌 같은 것

감당할 수 없는 무게가 밑그림이 되어도

혼자 지고 가야 하는 시지프스의 바위 같은 것

 

지렁이 한 마리

광화문 소방호수 앞에 섰을 때

누구의 손도 잡지 못했다

빌딩은 껌벅이는 눈을 들어 물줄기의 횡포를 기록하고

제 몸에 새겨진 슬픔의 능선을 미래로 송부했다

 

마지막 수렵지가 된 광화문

마지막 수렵물인 외로움이 굳어져 제단이 되었다

제단위에 놓인 사내의 자세가 흔들렸다

자궁 속에서 헤엄치던 자세를 기억했다

사내의 내장 속으로 따뜻한 비가 내렸다

한 생애를 흥건히 적신 사내가 단어를 전송했다

꿈틀

아들딸들에게 보여준 마지막으로 언어였다

 





Decalcomanie

 

Sesaat setelah neneknya meninggal dunia, ayah belum pernah memberikan uang belanja kepada nenekku membuat uang palsu bagi ongkos perjalanannya ke akhirat sambil melipatkan kertas, berjalan menelusuri jalan pengguntingan, waktu berjalan di atas bunga langkahnya jadikan terhuyung-huyung, sesampai bendungan yang penuh dengan air mata neneknya, gunting lebih cepat dibasahi daripada mata ayahku, di jalan tepi pantai di mana beristirahat sejenak melihat ombak yang melindungi seseorang dengan dadanya terkoyak, ketika melintasi jalan gunung yang membengkok bernafas dalam, melangkah bersama dengan nyanyian penyesalan mendalam yang komat-kamit oleh nenekku

 

Membentangkan kertas yang dikipatkan, kehilangan jalan bunga   

Ayah dan aku punya DNA lain tapi mirip  

Menggendong di punggung periode waktu, Jika punya uang tidak bersalah, jika tidak punya uang tetap bersalah  

Mengembara di hutan gedung pencakar langit yang semakin tinggi

 

Aku mirip ayahku berjalan masuk ke dalam cermin gedung pencakar langit, cerminnya tetap utuh sedangkan aku hancur dan membaca ayah yang kurus

 

 



데칼코마니

 

할머니가 돌아 가시자 생전 할머니 손에 돈 한 푼 쥐어 드리지 못한 아버진 한지를 접어 저승 가는 노자돈을 만드셨다 가위질을 따라 걷는다 꽃 위를 걸을 땐 발을 빼려고 휘청거리셨다 할머니의 눈물이 모여 만들어진 댐에 다다르면 아버지의 눈보다 가위가 먼저 젖었다 잠시 쉬었다 가는 동네 해안 길 제 가슴을 갈기갈기 찢어내어 누군가를 지키는 파도를 보았다 굽이굽이 산길을 넘을 땐 할머니가 웅얼거리던 회심곡에 발자국을 실어 가쁜 숨 몰아쉬셨다

 

접혀진 한지를 펴자 꽃 길은 사라지고

아버지와 나는 닮은꼴의 다른 유전자

유전무죄 무전유죄의 시간대를 등에 업고

오를수록 높아지는 빌딩 숲을 헤맨다

 

아버지를 닮은 내가 빌딩의 거울 속으로 첨벙 걸어 들어가자 거울은 끄떡없고 와장창 깨진 내가 바짝 마른 아버지를 읽는다

(diterjemahkan oleh Kim Young Soo)

 




Profil Penulis

 


Kim yang sook, lahir di pulau Jeju, Korea Selatan, naik panggung dunia sastra lewat “sastra dan Kesadaran” bidang puisi tahun 1990. Karya antologinya “Sedang Mendirikan Tulang” dan “Menjinakkan Gigolo”. Menerima Hadiah Penyair Seoul tahun 2009 dan Hadiah Karya Terbaik Siwa Sanmun (Puisi dan Prosa) tahun 2017. Bergiat sebagai anggota Komunitas Sastra Siwa Sanmun.


[시인 소개]

김양숙 시인. 제주에서 태어났으며 1990[문학과 의식] 시 부분 등단. 2009[서울시인상] 수상했으며 ,2017[시와산문 작품상] 수상. 시집으로 [지금 뼈를 세우는 중이다] . [기둥서방 길들이기]가 있음


Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top