Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

Puisi R. Ari Nugroho

0

 


 


DAYA PIKAT IKLAN

 

Ketika tubuhku dikenai cahaya

yang membayang adalah iklan kecantikan;

rambutku nuntut diluruskan

wajahku merajuk agar dipoles ke-Barat-baratan

 

Tubuh kubawa jalan

di pertigaan lampu merah,

aku ditarik baliho megah

“Sudahkah kamu cantik hari ini?”

 

Aku pun bercermin di depan televisi

Selepas membuka baju compang-camping

Aku ingin tubuhku berkata jujur

setelah dituduh iklan tak teratur

 

Dengan mode senyap ia berkata;

Cantik itu cedera!

 

Jejak Imaji, Oktober 2020






SEBUAH PAMERAN KEPINTARAN

 

Sudah sejak balita aku pintar

Diriku dilahirkan dari tangkapan kamera dan layar

Sedikit saja aku nangis dan pamer gusi, mendulanglah jempol dan komentar

Kata-kata dan polahku tersusun baik dalam algoritma

Mulutku berubah seperti mesin fotokopi

menggandakan kata-kata menjadi apa saja

Hatiku bisa diatur secara daring dan luring

suatu ketika bisa mengkhidmati segala yang kasatrasa

pada lain ketika aku mengiba pada yang cacatrasa

 

Ketika arah kehilangan jalan

dan ustadz kelupaan ayat, jariku jadi penunjuk.

Dari perempatan kau belok kanan menuju Kebenaran,

lalu belok kiri jalan terus sampai di Kebetulan.

Apabila menemukan Jalan Buntu

aku bisa membawamu kembali ke titik keberangkatan.

 

Tapi, setelah aku diajari bahwa mandi adalah pakpung

dan makan ialah maem,

Setelah guru-guru bilang bahwa sejarah berwarna hitam-putih

dan ditulis oleh pemenang,

Setelah menyaksikan pikiran para pemimpin

yang sesat pikir saja belum

dan pamer isi rekening,

entah kenapa aku jadi bodoh

 

Jejak Imaji, Oktober 2020


 




ADA VIRAL APA HARI INI?

 

Orang-orang menyesal hari-hari telah lewat sekadar jadi kemarin

Mereka mencari hari berbeda dalam perasaan yang sama

Mereka sengaja meluangkan waktu;

Ketika perjalanan menuju kerja

di tengah gegas padat roda, saat-saat rapat,

dan di sela mengunyah roti

bahkan ketika waktu terpejam, mata tetap terjaga

 

Mereka saling bercermin

memantulkan bias-bias peristiwa heboh, bombastis, dan penuh sensasi

dalam bingkai mata maya

Dengan berpijak pada praduga, pikiran tergeletak begitu saja

ditinggal oleh hasrat yang menjerat

 

Berita susul-menyusul

cuitan diperjualbelikan

mengikis ingatan dengan trending

Hari ini adalah segalanya

sementara yang lalu absen belaka

 

Orang-orang menyesal hari-hari sekadar jadi kemarin

sedang sejarah dijarah oleh hari ini

 

Jejak Imaji, Agustus 2020

 


 



KENANGAN DIGITAL

 

Suatu pagi, saat aroma arunika menguar lewat jendela

Aku dikagetkan pemberitahuan foto di Beranda

Lima tahun lalu, aku sempat membunuh sepi.

Apakah kamu ingin mengulanginya?

 

Seorang netijen berseloroh;

Waktu itu kau salah tikam,

Yang mati adalah riuh

Aku saksikan kenangan lebih cerdas

daripada ingatanku

 

Aku tak mampu melewati waktu

walau itu sejengkal

Namun, aku tak sendirian

 

Setiap netijen yang pernah berbagi kenangan

bernasib seperti penyair;

seolah-olah dirinya paling nahas

Padahal kau tinggal ketik keyword

di mesin pencarian

tak ada yang istimewa

di bawah langit-langit kamar gema.

 

Jejak Imaji, 2021







SETELAH KEHILANGAN, AKU NOT FOUND

 

Beberapa hari setelah tali pusarku kering

Aku ditandai oleh negara

sebagai warga negara yang harus taat kepada kepala

Agamaku Pasar, kitabku Data

mungkin warisan orangtua

yang entah dapat dari mana

 

Tanpa melapor, negara tahu aku di mana

sedang membeli apa, dan menjual apa.

Aku belok ke kiri, mereka mengarahkan ke kanan

aku bilang Okay, mereka mesem-mesem dan cekikikan

 

sebagai warga negara, sebenarnya aku ingin

menggunakan hak suara

memilih kepala baru

dan mengganti otaknya dengan kecerdasan buatan

yang lebih mutakhir

 

Sebelum semua itu terjadi

aku tak lagi ditemukan

entah di dalam kartu atau di tempat lainnya.

 

Jejak Imaji, 2021


 

 


Tentang Penulis

 


R. Ari Nugroho lahir di Magelang. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan angkatan tahun 2011 dan Magister Sastra di Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2018. Buku Jacques Rancière dan Subjek Politik ’65 (2021) adalah buku pertamanya. Sekarang bergiat di Kelompok Belajar Sastra Jejak Imaji dan bekerja sebagai editor di Jejak Pustaka. Sesekali ‒jika menemui kegelisahan‒menulis esai dan resensi di media daring. Sekarang tinggal di Seyegan, Sleman. Bisa dihubungi melalui IG: r_ari.nugroho.

Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top