DAYA PIKAT IKLAN
Ketika tubuhku dikenai cahaya
yang membayang adalah iklan kecantikan;
rambutku
nuntut diluruskan
wajahku
merajuk agar dipoles ke-Barat-baratan
Tubuh kubawa
jalan
di pertigaan
lampu merah,
aku ditarik
baliho megah
“Sudahkah
kamu cantik hari ini?”
Aku pun
bercermin di depan televisi
Selepas
membuka baju compang-camping
Aku ingin
tubuhku berkata jujur
setelah
dituduh iklan tak teratur
Dengan mode
senyap ia berkata;
Cantik itu
cedera!
Jejak Imaji,
Oktober 2020
SEBUAH PAMERAN KEPINTARAN
Sudah sejak balita aku pintar
Diriku dilahirkan dari tangkapan kamera dan layar
Sedikit saja aku nangis dan pamer gusi, mendulanglah
jempol dan komentar
Kata-kata dan polahku tersusun baik dalam algoritma
Mulutku berubah seperti mesin fotokopi
menggandakan kata-kata menjadi apa saja
Hatiku bisa diatur secara daring dan luring
suatu ketika bisa mengkhidmati segala yang kasatrasa
pada lain ketika aku mengiba pada yang cacatrasa
Ketika arah kehilangan jalan
dan ustadz kelupaan ayat, jariku jadi penunjuk.
Dari perempatan kau belok kanan menuju Kebenaran,
lalu belok kiri jalan terus sampai di Kebetulan.
Apabila menemukan Jalan Buntu
aku bisa membawamu kembali ke titik keberangkatan.
Tapi, setelah aku diajari bahwa mandi adalah
pakpung
dan makan ialah maem,
Setelah guru-guru bilang bahwa sejarah berwarna
hitam-putih
dan ditulis oleh pemenang,
Setelah menyaksikan pikiran para pemimpin
yang sesat pikir saja belum
dan pamer isi rekening,
entah kenapa aku jadi bodoh
Jejak Imaji, Oktober 2020
ADA VIRAL APA HARI INI?
Orang-orang menyesal hari-hari telah lewat sekadar jadi
kemarin
Mereka mencari hari berbeda dalam perasaan yang sama
Mereka sengaja meluangkan waktu;
Ketika perjalanan menuju kerja
di tengah gegas padat roda, saat-saat rapat,
dan di sela mengunyah roti
bahkan ketika waktu terpejam, mata tetap terjaga
Mereka saling bercermin
memantulkan bias-bias peristiwa heboh, bombastis, dan
penuh sensasi
dalam bingkai mata maya
Dengan berpijak pada praduga, pikiran tergeletak begitu
saja
ditinggal oleh hasrat yang menjerat
Berita susul-menyusul
cuitan diperjualbelikan
mengikis ingatan dengan trending
Hari ini adalah segalanya
sementara yang lalu absen belaka
Orang-orang menyesal hari-hari sekadar jadi kemarin
sedang sejarah dijarah oleh hari ini
Jejak Imaji, Agustus 2020
KENANGAN DIGITAL
Suatu pagi, saat aroma arunika menguar lewat jendela
Aku dikagetkan pemberitahuan foto di Beranda
Lima tahun lalu, aku sempat membunuh sepi.
Apakah kamu ingin mengulanginya?
Seorang netijen berseloroh;
Waktu itu kau salah tikam,
Yang mati adalah riuh
Aku saksikan kenangan lebih cerdas
daripada ingatanku
Aku tak mampu melewati waktu
walau itu sejengkal
Namun, aku tak sendirian
Setiap netijen yang pernah berbagi kenangan
bernasib seperti penyair;
seolah-olah dirinya paling nahas
Padahal kau tinggal ketik keyword
di mesin pencarian
tak ada yang istimewa
di bawah langit-langit kamar gema.
Jejak Imaji, 2021
SETELAH KEHILANGAN, AKU NOT
FOUND
Beberapa hari setelah tali pusarku kering
Aku ditandai oleh negara
sebagai warga negara yang harus taat kepada kepala
Agamaku Pasar, kitabku Data
mungkin warisan orangtua
yang entah dapat dari mana
Tanpa melapor, negara tahu aku di mana
sedang membeli apa, dan menjual apa.
Aku belok ke kiri, mereka mengarahkan ke kanan
aku bilang Okay, mereka mesem-mesem dan cekikikan
sebagai warga negara, sebenarnya aku ingin
menggunakan hak suara
memilih kepala baru
dan mengganti otaknya dengan kecerdasan buatan
yang lebih mutakhir
Sebelum semua itu terjadi
aku tak lagi ditemukan
entah di dalam kartu atau di tempat lainnya.
Jejak Imaji, 2021
Tentang Penulis
R. Ari Nugroho lahir di
Magelang. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad
Dahlan angkatan tahun 2011 dan Magister Sastra di Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ilmu Budaya angkatan 2018. Buku Jacques Rancière dan Subjek Politik
’65 (2021) adalah buku pertamanya. Sekarang bergiat di Kelompok Belajar
Sastra Jejak Imaji dan bekerja sebagai editor di Jejak Pustaka. Sesekali ‒jika
menemui kegelisahan‒menulis esai dan resensi di media daring. Sekarang tinggal
di Seyegan, Sleman. Bisa dihubungi melalui IG: r_ari.nugroho.