Judul : Mistisme
Cahaya
Penulis : Heru Kurniawan
S.Pd., M.A.
Tahun Terbit : Maret 2009
Ketebalan : viii+228
ISBN :
979-3896-111-5
Cahaya dalam pengertian mistik
berangkat pada surat an-Nur (24); 35,
yang artinya sebagai berikut. Tuhan adalah cahaya (pada) Langit dan Bumi.
Perumpamaan cahaya Tuhan adalah seperti sebuah relung yang tidak tembus, yang
di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang banyak berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah Barat(nya), yang minyaknya saja (hampir-hampir) menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis).
Arti cahaya dalam Surah al-Nur
adalah ‘Sang Cahaya” sebagai salah satu nama indah Tuhan (al-asma al-husna).
Cahaya (al-Nur) merupakan cahaya yang memancar dari Cahaya Tuhan Yang Tercipta,
yang keberadaannya menyinari suatu objek menjadi jelas dan terang sehingga mata
manusia menjadi bisa melihatnya.