SKETSA
Karya ini menggunakan kertas A3 dengan ukuran kurang lebih 30 x 40 cm,
dibuat pada tahun 2019. Karya ini terbanderol
dengan harga Rp. 150.000,00 perwajah. Andri dalam membuat sketsa ini,
menggunakan teknik grid, dalam melahirkan efek dimensi sendiri Andri
menggunakan proses arsir dengan pensil dan kapas.
Pada umumnya,
sketsa wajah menggunakan pensil atau arang, dengan teknik arsir. Ketika
seseorang mengatakan menggambar sketsa wajah adalah pekerjaan sulit, saya sepakat.
Selain menentukan pola wajah dan ekspresi, memasukan nyawa dalam gambar agar
hasil karya terlihat hidup bukanlah hal yang mudah. Meskipun pada dasarnya,
hal-hal tersebut dapat disesuaikan dengan garis bantu untuk menentukan porsi
struktur wajah, akan tetapi menimbang tajam arsiran dan lekuk wajah juga bukan
hal yang mudah dilakukan oleh banyak orang.
Dalam satu
kesatuan wajah, misalnya. Terdapat banyak komponen yang harus dipelajari,
bagaimana menggambar mata, alis, hidung, bibir, gigi, rambut, senyuman, tatapan
bahkan usia. Ekspresi yang digambar tidak bisa serampangan, karena jenis karya
ini bukanlah abstrak. Sebagian banyak seniman pada mulanya menggunakan teknik grid,
teknik ini akan lebih mempermudah kita dalam menentukan kemiripan objek. Selain
itu, menentukan gradasi juga menjadi hal yang tidak kalah penting untuk
melahirkan efek dimensi pada gambar.
Selain itu,
menangkap emosi dalam objek yang digambar masihlah menjadi hal yang kuat untuk
menentukan kualitas dari sketsa. Banyaknya aplikasi digital yang mulai
menggeser dunia sketsa menjadi godaan tersendiri bagi seniman. Namun demikian,
dalam pengamatan saya, melihat corak yang dibawa oleh sketsa wajah dapat
dikatakan sebagai wujud dari kesabaran seniman itu sendiri, yang tentunya harus
dipertahankan.
(Efen Nurfiana)
Tentang Pelukis
Andri
Riyanto. Kelahiran 1997, Gumelar,
Ajibarang-Banyumas. Andri menyukai dunia seni, khususnya pada sketsa wajah.
Karyanya telah banyak dibeli, sembari melakukan kegiatan dan pekerjaannya, ia
terus menggeluti dunia seni hingga saat ini.