Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

Lukisan Kidung Purnama

0

 

INTIHA

 

Karya berjudul Intiha ini berukuran 23 x 30 cm, dibuat menggunakan bolpoin di art paper pada tahun 2022. Karya ini berbicara mengenai perpisahan sebelum kematian. Karya Kidung Purnama ini telah dipesan penerbit untuk dijadikan cover buku puisi berjudul Intiha karya Hoerudin.

Berbicara perpisahan, tak pernah ada guncangan yang lebih berat tinimbang kematian. Kidung Purnama meletakan dekapan sebagai tanda kasih, dilengkapi gambaran manusia yang menguraikan dirinya. Konsep karya ini menggambarkan betapa dalam nilai perpisahan yang dirasakan. Seperti yang telah diketahui bahwa Tuhan memegang segala kendali kehidupan, termasuk kematian.

Tetapi bagi manusia, menghadapi perpisahan lantaran kematian seperti nyaris berada di ujung jalan buntu. Saya bahkan tidak dapat membayangkan ketika semuanya mendadak gelap dan bumi seolah berguncang-guncang sehingga badan ini terjungkal ke tanah, atau boleh jadi kematian itu sendiri merupakan penyaksian dari menguarnya diri, entah. Wallahualam Bissawab.

Ciri khas karya Kidung Purnama yakni menggunakan bolpoin. Berbeda dengan arang, pensil, pastel, bolpoin justru memiliki ujung yang cenderung lebih runcing. Teknik menggunakan bolpoin ini memiliki kesulitan tersendiri, sebab bolpoin tidak selalu bisa digoreskan dengan mudah seperti media lain. Jumlah tinta yang keluar juga mempengaruhi konsistensi goresan pada kertas, begitu pula tekanan yang diberikan oleh bolpoin, ketika berlebih maka menyebabkan penumpukan tinta pada kertas.

Pada umumnya, menggambar menggunakan bolpoin menimbulkan efek intimidasi, hal ini disebabkan karena bolpoin meninggalkan goresan yang permanen. Akan tetapi perlu diketahui bahwa sifat permanen tersebut bukan berarti tidak dapat diperbaiki, meskipun sifatnya sulit dimodifikasi, akan tetapi seni goresan memiliki tipikal yang bebas dan tidak begitu mengikatkan diri pada pola. Selain itu, biaya berkarya menggunakan bolpoin dan art paper cenderung lebih murah tinimbang menggunakan media kanvas dan cat minyak. Melalui celah inilah, teknik dan media ini cocok diperutukan untuk belajar melukis.


(Efen Nurfiana)




Tentang Pelukis

Kidung Purnama. Lahir di Ciamis, aktiv melukis, menggambar dan sastra sejak tahun 1994. Merupakan aktivis Keluarga Seni Rupa Tasikmalaya, Sanggar Sastra Tasik, Komunitas AZAN (Art & Culture) bersama kang Acep Zamzam Noor dan mengelola Sanggar Seni Nuansa SMAN 1 Ciamis.


Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top