Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

Puisi-puisi Ardhi Ridwansyah

0


WAKTU SUBUH

 

Jelang pagi aku mengingat-Mu,

Sebagai azan subuh mengetuk dada rapuh,

Bangkitkan jiwa dari nyaman dunia fana

Lekas membasuh wajah hingga kaki,

Mengalir bersama doa bertebaran,

Dari mulut yang beku.

 

Sajadah terbentang,

Songkok dan koko pemberian ibu,

Merekat di badan yang kukuh,

Lantas takbir terucap; hanya tertuju pada-Mu,

 

Rukuk dan sujud,

Rasa syukur atas rahmat dalam setiap napasku,

Mata berdebu dengan dosa,

Memohon ampun lantunkan doa-doa.

Air mata berguguran.

 

Jakarta, 2022





RESAH AYAH IBU

 

Tubuh layu gairah berguguran,

Menatap waktu, mata membeku,

Mentari pagi hangat membelai kening,

Usai jendela terbuka udara sejuk,

Merasuk mengusir jenuh di kepala.

 

Rintihan ibu; suara merdu penebas rindu,

Ayah termenung melihat anaknya menanam sendu,

Rambut memutih melambai-lambai,

Tertiup lirih angin seolah salam perpisahan.

 

Detak jantung bernyanyi sedih,

Selang infus menancap erat di tangan,

Bersamaan ibu dan ayah menyentuh,

Penuh kasih sayang.

 

Bibir menebar doa,

Sepasang mata memupuk harap,

Agar sehat lekas masuk ke dalam diri,

Yang mematung di ranjang rumah sakit.

 

Jakarta, 2022





MENGINGATMU

 

Sinar mentari menerobos masuk,

Ke relung jiwa beku mencair segala keluh,

Terserak menjadi kata-kata dalam puisi,

Bermandikan air mata dan peluh.

 

Tuhan, semesta adalah pena yang nyata,

Belajar darinya melihat diri sebagai fana,

Tiada keagungan tanpa pengorbanan.

 

Siang malam mengingat-Mu,

Kala mata melihat senja dan terdengar azan,

Dari pelantang masjid yang terkepung,

Gedung penantang langit.

 

Riuh jalan tanda kesibukan manusia,

Hilir mudik ke tempat tujuan bukan kematian,

Tetapi penderitaan jadi rangkaian hidup,

Tak berkesudahan hingga ajal menjemput,

Dengan wajah gemilang.

 

Jakarta, 2022

 




PULANG

 

Aku pulang ke rumah-Mu,

Tak berbusana namun bernoda dosa,

Kuserahkan jiwa terhadap Yang Kuasa,

Sucikan dari najis yang melekat,

Pada wajah keriput.

 

Kilau cahaya menusuk mata,

Mengisi kelam pandang dengan rindu,

Meruak mawar bermekaran dalam kepala sendu,

Melilit benci, menikam caci,

Menuai asa,

Dalam darah mengalir gairah.

 

Jakarta, 2022

 




MAWAR UNTUK IBLIS

 

Mawar berlumur darah

Ketika tubuh berdebu menahan sakit

Dihunjam maki dan dengki

Melangkah dengan tertatih

Menuju neraka; singgasana para iblis

Penebar benci dalam dada yang sakit.

 

Duri menusuk jantung dan hati yang melepuh,

Api membakar segala nyeri,

Menjadi abu kesedihan.

 

Mata merah penuh marah

Genggam dendam

Jerit tangis menuai pilu

Iblis tertawa pamer tanduk dan gigi runcingnya,

Membentangkan sayap merangkul dosa umat manusia

Mendekap jiwa-jiwa sakit, menerkam cinta tanpa asa

Menjadi tulang belulang.

 

Jakarta, 2022

 




KOPI TANPA SENJA

 

Kopi tanpa senja

Hanya sepi membiak tak keruan

Dalam kelam kepahitan

Membekas di lidah kelu

 

Menyisakan rindu tak bertepi

Merintih jiwa, memasung kasih

Yang tertanam dalam hati.

 

Terngiang di jemala canda menuai candu,

Suara tawamu; anak-anak yang asyik menikmati gulali,

Sembari bermain di taman mimpi

Membunuh sepi, menyala api gairah diri

Aku pergi, senja mati,

 

Jakarta, 2022

 




HILANG

 

Ada yang hilang pada tubuh pena

Bukan tinta mungkin cinta

Kata-kata menyendiri berkawan sepi

Kertas putih tak lagi suci

Ternoda oleh caci yang bergumul di hati.

 

Jakarta, 2022

 




BARA ASMARA

 

Izinkan aku mencabikmu malam ini

Bak serigala lapar menerkam sang merak

Mengoyak bulu-bulu indahnya

Mengalir darah menyantap kenyang

 

Jangan berontak! Biarkan jemariku

Berperan pada ragamu yang layu

Menikam resah menuai desah.

 

Sebab kecup mesra

Bibir ranum itu terbakar

Menghitam sendu di kelopak mata

Bara asmara bergelora.

 

Jakarta, 2022






Tentang Penulis


Ardhi Ridwansyah kelahiran Jakarta, 4 Juli 1998.  Puisinya “Memoar dari Takisung” dimuat di buku antologi puisi “Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019”. Termasuk 115 karya terbaik dalam Lomba Cipta Puisi Bengkel Deklamasi 2021. Puisinya juga dimuat di media seperti labrak.co, litera.co.id,  kawaca.com, balipolitika.com, galeribukujakarta.com, Majalah Kuntum, Majalah Elipsis, Radar Cirebon, Radar Malang, koran Minggu Pagi,  Harian Bhirawa, Dinamika News, Harian Fajar, koran Pos Bali, Riau Pos, Suara Merdeka, Radar Malang,  Radar Madiun, Radar Banyuwangi, Radar Kediri, Nusa Bali,  Suara Sarawak (Malaysia), koran Merapi, Pontianak Post, Harian Waspada, dan Media Indonesia. Instagram: @ardhigidaw. WhatsApp: 087819823958

Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top