Sastra Untuk Silaturrahmi Antar Bangsa, Persaudaraan, dan Perdamaian ! Happy Reading !

13. Puisi Jeong Seung Hwa [정승화 시인 시]

0


Bunga Mawar dan Senja

 

Menjelang fajar, malam telah dibantai, sore harinya kembali melahirkan kegelapan, memanggil seorang perempuan ke bawah pagar yang disandarkan mawar menjalar, dia berdandan sempurna dengan lipstik merah tua, mengenakan rok panjang yang sisinya terlihat sampai pahanya

 

Perempuan itu menggores esok yang gatal dan samar-samar di atas sebaris garis dengan kuku panjang sambil berteriak bagaikan bintang di sebelah barat yang melotot dengan ramah tamah

 

Senja, punya leher istimewa, mengintai kegelapan telajang di sela-sela bulu mata yang dirangsang sambil menempatkan malam di atas pangkuan, dengan elok menginjak kecerahan yang dipeluk bunga mawar selama siang harinya dan

 

Kami sedang jatuh cinta yang disanjung

ayo lihat senja fantastik yang dilarutkan

oleh bunga mawar pada bibirku

Selama memeluk bunga mawar

duri mengisap pembuluh darahku

setelah itu, campuran kegelapan dan merah tua lenyap dengan tenang

ke dalam namaku

Namaku adalah senja

 

Ketika perempuan jaraknya sejauh tiga langkah, melintasi pagar dan mencuri merah tua bunga mawar, duri yang memegang hijau tidak menyerahkan dirinya pada pembuluh darah yang diisap

 

Tidak suka kegelapan

Di dalam pembuluh darah yang diisap oleh perempuan terdapat bintang, semalam suntuk dengan penyedot mengisap cahaya dari bintang

sampai saat akan pudar bagaikan bulan yang dipatah

Kita tidak jatuh cinta yang mati-matian

hanya satu malam cinta monyet tapi poinnya itu setiap hari

 

Bunga mawar yang terakhir menuturkan kata-kata dengan sombong

 

Senja, kamu akan mati dengan garis lurus

tidak dapat hidup lagi di sisi kegelapan

sangat berlainan dengan aku

Aku tetap ingat pahamu yang terbuka sampai besok

dan menyimpan rok pangjang itu

karena ada rayuan musik yang berkeinginan mengejar mu

 

Lutut yang ditempatkan malam, jatuh pada jaringan jalan yang ruwet

dan malamnya sulit akan berakhir

 



 

장미와 선셋

 

새벽녘, 몰살당했던 밤이 다시 어둠을 해산하는 늦은 오후, 빈틈없이 붉은 립스틱을 바르고 옆선이 허벅지까지 아슬하게 트인 롱스커트를 입은 여자를 넝쿨장미 몸을 기댄 담장 아래로 불러낸다

 

행방이 묘연한, 가려운 내일을 긴 손톱으로 줄을 내어 긁어대는 여자는 친절하게 부릅뜬 서쪽의 별 같은 소리를 지른다

 

선셋, 뜻밖의 목울대를 가졌다 밤을 무릎 위에 앉히고 흥분하는 속눈썹 사이로 다 벗은 어둠을 훔쳐보며 장미가 품었던 낮 동안의 밝음을 우아하게 즈려 밟는다 그리고

 

우린 절찬연애 중이예요

장미가 내 입술에 풀어 놓은

황홀한 노을을 좀 보세요

장미를 끌어안을 동안

가시는 내 혈관을 빨고 있어요

그리고는 어둠과 붉음을 섞어

조용히 사라지는 거예요

내 이름 속으로 말예요

내 이름은 선셋이라니까요

 

세발짝 떨어져 있던 여자가 담장을 넘어 장미의 붉음을 훔칠 때 초록을 움켜쥔 가시는 끝내 빨아들인 혈관은 내놓지 않았다

 

어둠이 싫어요

여자에게 빨아들인 혈관엔 별이 있어요

밤 동안 그 별에게 빨대를 꽂고

빛을 빨아 올릴 거예요

꺾인 달처럼 창백해질 때까지요

우린 결코 절찬연애 중이 아니예요

원나잇이죠 다만 그것을 매일한다는 게 포인트예요

 

마지막 장미는 건방진 말을 뱉었다

 

선셋, 당신은 오늘도 직선으로 죽을테고

어둠 곁에선 살아남지 못할 거예요

나와는 다르게 말예요

당신의 드러난 허벅지는 내일까지 기억할 게요

그리고 그 롱스커트는 내가 보관하겠어요

당신인 척 미행하고 싶은

세레나데가 있거든요

 

밤을 앉혔던 무릎은 미궁에 빠졌다 밤은 쉽게 끝나지 않았다 






Tiik Biru

 

 

Dapatkah mempertahankan dengan sebuah kunci

Dapatkah mempertahankan dengan pelemparannya ke laut setelah dikunci

 

Pada suatu hari menanyakan tentang tiik biru pada tengkuk

Tapi, sebenarnya itu bukan tiik

Dapat dikatakan sebagai suatu tempat rahasia bagi bunga iris

yang ketahuan ketika kupu-kupu melewati pipi

Ditambah lagi, sebagai luka biru bagi not lagu yang manja,

melepaskan diri dari tubuh gitar merah

Kadang mencium dengan luka biru di tempat rahasia itu

dan melemparkannya ke laut setelah dikunci

 

Ini semacam permainan memetik daun bunga

meramal nasib cinta atau nasib tidak jatuh cinta

setelah menghitung jumlah daunnya

satu kalipun tidak gagal, daun bunga mati di medan perang

dengan nasib jatuh cinta

 

Sambil melihat tiik biru pada leher

menuturkan cinta yang dilepaskan

tapi, selama tiik biru menggigit leher

cinta itu masih berjalan

 

Tiik biru bukan bekas melainkan luka

Selama terdengar denyut nadi bunga iris di tempat rahasia itu

tetap disebut luka

 

Akhirnya, bunyi denyut nadi keluar dari tempat rahasia

baru disebut sebagai jejak

karena jejak adalah proses untuk mengeluarkan hati

 

seperti halnya turun salju yang tertusuk dengan musim dingin tajam

 

 



푸른 점

 

자물통 하나로 지켜질까

잠근 후 바다에 던진다고 지켜질까

 

어느 날 물었지

목덜미의 푸른 점에 대해서.

사실 그것은 점이 아니야

이를테면 나비가 뺨을 통과하다 들킨

붓꽃의 비밀장소 같은 거야

또 한 때 붉은 기타 몸뚱이를 몰래 빠져나온

못된 악보의 푸른 상처지

가끔 그 비밀장소에서 푸른 상처와 입을 맞추곤 해

그리고 자물쇠를 채운 뒤 바다에 번져 버려

 

일종의 꽃잎 따기 놀이야

꽃잎 갯수를 미리 세어 놓고

사랑한다 안 한다를 점치지

백발백중 사랑한다로 꽃잎은 장렬히 전사해

 

목덜미의 푸른 점을 보면서

풀어져 도망간 사랑을 이야기하지

하지만 푸른 점이 목덜미를 물고 있는 한

진행중인 거야

 

푸른 점은 흔적이 아니라 상처야

그 비밀장소에서 아직 붓꽃의 맥박소리가 들리거든

그 동안은 상처라고 불리는 거야

 

드디어 맥박소리 비밀장소를 빠져나갈 때

그때 흔적이라고 말해주겠어

흔적은 마음을 밖으로 내보내는 일이거든

 

뾰족한 겨울에 찔려 눈雪이 내리는 것처럼.






Tidur untuk Pertama kali
- dipersembahkan untuk almarhum Bapak Lee Choong Lee

Berdiri di depan Bapak bagaikan sembahyang pagi sambil menurunkan ketegangan, melintasi bunga-bunga mekar kacau balau dengan pelukan satu nama yang diukir pada jantung dan bola mata. Hari ini, bukan mimpi berhadapan dengan Bapak yang tersenyum cerah sambil berdiri di atas kaki sendiri. Nama Bapak nampaknya berhasil menemukan suatu tempat abadi di mana terukir sebuah puisi yang baik pada nisan untuk diingat selama-lamanya setelah memasuki inti sari sajak dalam era kekacauan. Namun demikian, bola mata orang-orang ketinggalan tetap panas bagaikan padang pasir siang harinya. Juni, gemetaran dimulai dari bunga mawar yang pipinya merah dalam kegelapan, sebelum menanyakan isi hati jari kelingking, Bapak tergesa-gesa pulang meski masih terdengar suara Bapak oleh habanula kami bagaikan pembicaraan perut. Seperti kedustaan, katanya belum berangkat, bibirnya masih merah bagaikan bunga mawar Juni pada suatu malam dengan rembulan terang. Sekali diijinkan dalam suatu senda gurau, kalau ada suatu hal yang menyedihkan, lebih parah lagi daripada soal-soal duniawi ini tetap tersenyum, meski daun bunga yang terjatuh masih indah tapi hanya keabsahannya sebentar, bunga-bunga seperti ini akan pasti reinkarnasi pada tahun depan, tapi kami lihat penampilan belakang Bapak yang hilang vitalitas dengan kekejaman terikat. Waktu bertemu kembali nanti dengan Bapak dalam suasana bergembira, kami masih merasa takut dan nafasnya kusut dan gelisa kegelapan mata Bapak yang tertutup, hal-hal yang tidak diperbolehkan Kembali, tetap menyakitkan hati, dapatkah menahan reuni dengan Bapak dalam mimpi yang tetap mengganggu tidurannya, tangisan tetap merubah seketika kenang-kenangan yang berbahagia menjadi suatu kesedihan. Tangisan yang dikeluarkan dari tengkuk yang gosong, bunga-bunga mewah tak dapat bersaing dengan sekumtum bunga krisan yang berwarna putih, menempuh hidup bagaikan pembangunan jembatan dengan suara tangisan tetap menjadi suatu hal yang menyedihkan, di dunia ini sama sekali tak ada tangisan yang ringan. Riwayat beberapa kalimat yang bersih yang dituliskan oleh Bapak pada Kwanghwamun hilang seketika, datang lagi musim lain ke bawah kaki Bapak angin Kwanghwamun lebih dingin daripada laut es di Kutub Utara. Tak terdapat lagi wajah yang terang besok dan hari ini, membuat sarangnya pada hari-hari lampau, tapi tak dapat melayu, menjadi pudar, kenang-kenangan tertumpuk, begitu banyak hari-hari baru, merasa syukur karena berdiri lebih awal daripada hari-hari baru itu. Bunga-bunga yang terbang tanpa jejak, mekar kembali di jantung, dapat disebut bunga yang sejati, bertumbuh di tempat layak. Begitu pula, Bapak, membaca puisi-puisi Bapak yang syahid di dalam denyut nadi, menelan tanginsan Bapak, kami tetap menjalankan kehidupan sambil mendengarkan teriakan dari sebelah barat sebagai guru. Mohon tunggu ajal kami. Kami mengantarkan Bapak sambil membaca barisan terakhir puisi Bapak berjudul ‘Menaburkan Cahaya’


Akan pasti datang dunia yang diharapkan meski adanya halangan

Para dahan yang mekar bunga musim semi mengangkat kepala

Namun kegelapan yang mendalam dan biru yang tak dapat bangkit

Kini, air sungai terbang dengan kekuatan sepenuhnya

 

 

 


첫 번째 잠
-이충이선생님께 바침


팽팽해진 긴장을 쓸어 내며 어지럽게 핀 꽃들을 지나서 눈에 들이고 심장에 새긴 이름 하나 고이 품고 새벽기도처럼 선생님 앞에 섰습니다 오늘, 꿈이 아닌 땅에 발을 딛고 환하게 웃고 계실 선생님을 이렇게 마주합니다 혼란의 시절 속에서 시혼의 중심으로 걸어가 비석에 새겨질 좋은 시 하나 낳고 오래오래 기억될 선생님의 이름이 드디어 안착할 주소를 찾아내셨습니다 그러나 남은 자들의 눈동자는 정오의 사막처럼 뜨겁습니다 유월, 어둠 속에 뺨을 붉힌 장미로부터 시작된 떨림이 새끼손가락의 의중을 묻기도 전에 무엇이 그리도 급하셨을까요 여전히 우리의 달팽이관에서는 선생님의 목소리가 복화술처럼 들려옵니다 아직 떠난 것이 아니라고 달이 환한 날에 바람이 달큰한 날에 아직 입술이 유월의 빨간 장미처럼 붉다는 새빨간 거짓말이 들리는 듯합니다 다시 농담 한마디 하신다면 세상 어떤 일보다 서럽고 눈물겹더라도 환하게 웃기도 하겠다는데 떨어진 꽃잎이 아직 곱다하여도 버린 목숨의 찰라적 유효, 그런 꽃조차 내년의 환생이 있겠지만 선생님의 구부러짐은 코의 생기를 놓친 뒷모습을 스스로 돌아봐야 하는 잔인한 애착. 미열만으로도 펄펄 끓는 재회의 순간에 선생님의 감겨진 눈 아래가 너무나 캄캄할까봐 날마다 우리의 숨은 불안하게 엉켰였습니다 돌아올 수 없는 일이 이토록 시무치는 일인데 자다 깰 밤들에 쏟아지는 선생님의 얼굴을 어찌 다 받아낼까요 고된 울음의 자리는 늘 행복했던 기억까지 순식간에 혼란에 빠뜨려 더 슬프게 하는 재주를 가졌습니다 그을린 목울대를 거쳐 나오는 울음 앞에서는 그 어떤 화려한 꽃들도 그저 한송이 흰 국화꽃을 이길 수가 없나 봅니다 마치 생을 건너는 일은 산 자들의 울음소리로 다리를 만드는 것인 양 이토록 서러울까요 애초에 가벼워도 좋을 울음이란 없었나 봅니다.선생님 광화문에 새겨 놓은 깨끗한 문장 몇 줄의 생애가 툭 꺼졌습니다 선생님의 발 아래 다른 계절이 들어차니 광화문의 바람은 북극의 빙하보다 차가울 것입니다 이제 내일에는 없고 지금에도 없는 선명한 얼굴, 먼 어제에 깊숙이 둥지를 틀겠지만 시들지도 못하고 바래지는 건 더욱 못하는 추억들이 새날이 차곡히 많아도 가끔 새날보다 앞에 서 있어 다행이라고 생각하겠습니다 흔적조차 날아간 꽃들이 심장에서 다시 필 때 그것이야말로 제대로 핀 꽃, 있어야 할 자리를 이제야 찾아 핀 꽃입니다 선생님도 그렇습니다 선생님의 맥박에서 순교한 시들을 읊으며 선생님께서 발라 놓은 울음을 삼키고 이제 슬픔이 깊게 깔린 서쪽의 외침을 스승 삼아 살아가겠습니다 저희가 잠드는 날을 기다려 주십시오 선생님의 빛의 파종 마지막 문장을 낭송하며 선생님의 가시는 길을 배웅합니다

아무리 말해도 싫지 않은 세상이 오리라
봄꽃이 핀 나뭇가지들은 고개를 들고
저 깨어나지 못한 깊고 푸른 어둠일지라도
이제 흐르는 강물은 온 몸으로 비상하리라



(인니어 번역 : 김영수/Diterjemahkanoleh Kim, Young Soo)

 

 




Profil Penulis

 


Jeong seung hwa, lahir Buyeo, provinsi Choongcheong Selatan, tahun 1968, naik panggung dunia sastra lewat “Kesusastraan 21” tahun 2006. Karya antologinya “Jam Lutut”, dan “Pusar Bunga”. Menerima Hadiah Penyair Korea ke-4 dan Hadiah Penyair Hijau Korea ke-14. Bergiat sebagai anggota “Siwa Sanmun”.

[시인 소개]

정승화 시인. 1968년 충남 부여 출생, 2006년 『문학21』로 등단, 시집 『무릎시계』, 『꽃의 배꼽』

수상경력 제4회 한국시인상, 14회 한국녹색시인상 

 

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment
To Top